Unwanted Pregnancy (Kehamilan yang Tidak Diinginkan)
Jumlah kehamilan yang tidak diinginkan bukan
kasus yang sedikit. Tak cuma remaja yang mengalaminya karena kurangnya
pengetahuan tentang reproduksi, ibu-ibu pun banyak yang mengalami kehamilan
yang tidak diinginkan.
Data Survei Demografi dan Kependudukan
Indonesia (SDKI) mencatat tahun 2007 terdapat 9,1 persen kehamilan yang tidak
diinginkan atau terjadi pada hampir sekitar 9 juta perempuan.
Kehamilan yang tidak diinginkan ini memicu
praktik aborsi mulai dari remaja yang tidak siap, hingga ibu-ibu yang kebobolan
KB dan juga tidak siap secara ekonomi, atau karena anak-anaknya masih kecil.
Data SDKI tahun 1997 mencatat upaya
pengguguran dilakukan oleh 12,3 persen remaja usia 15-19 tahun yang mengalami
Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD). Sedangkan aborsi spontan pada remaja akibat
KTD sebesar 2,8 persen, Sedangkan ibu-ibu usia 20-49 tahun yang melakukan
pengguguran sebesar 11,6 persen dan terjadi aborsi spontan 2,9 persen.
Memang sebanyak 85 persen dari kehamilan yang
tidak diinginkan oleh remaja atau ibu-ibu akhirnya diteruskan. Namun kehamilan
yang tidak diinginkan telah memicu orang untuk mengambil jalan pintas seperti
aborsi.
UU Kesehatan RI No. 36 tahun 2009 menegaskan,
aborsi tidak boleh dilakukan kecuali pada kondisi darurat medis dan akibat
perkosaan. Proses pendampingan dan konseling juga harus dilakukan sebelum dan
sesudah diambil tindakan.
Faktor-faktor
penyebab unwanted pregnancy :
1. Peningkatan dan penundaaan usia kehamilan,
serta semakin dininya usia menstruasi pertama atau menarche.
2. Ketidaktahuan atau minimalnya pengetahuan
tentang perilaku seksual yang dapat menyebabkan kehamilan
3. Kehamilan yang disebabkan oleh pemerkosaan
4. Persoalan ekonomi
5. Alasan karir atau masih sekolah
6. Kehamilan karena incest.
Pencegahannya
:
1. Tidak melakukan hubungan seksual sebelum
menikah
2. Manfaatkan waktu luang denghan melakukan
kegiatan positif seperti berolahraga, seni , dan keagamaan.
3. Hindari perbuatan yang menimbulkan dorongan
hubungan seksual, seperti meraba-raba tubuh pasangannya dan menonton video
porno.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar