PATOLOGI HAID
Gangguan haid dan siklusnya digolongkan dalam :
1.
Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan :
a.
Hipermenorea atau menoragia
Adalah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal atau lebih
lama dari normal, yaitu lebih
dari 8 hari. Disebabkan
kelainan kondisi uterus, seperti: mioma, polip endometrium, gangguan pelepasan endometrium
pada waktu haid.
- Hipomenorea
Adalah perdarahan haid yang
lebih pendek dan atau lebih kurang dari normal, yaitu kurang dari 3 hari. Gangguan ini biasanya terletak pada kostitusi
penderita, pada uterus, pada gangguan endokrin, dan lainnya. Dan gangguan ini tidak mengganggu fertilitas.
- Kelainan siklus
- Polimenorea
Siklus haid lebih pendek
dari biasanya, yaitu kurang dari 21 hari, tetapi Perdarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid
biasanya. Disebabkan karena gangguan hormonal,
kongesti ovarium dan sebagainya.
- Oligomenorea
Siklus haid lebih panjang dari normal, yaitu lebih dari 35 hari dan Jika siklus lebih dari 3 bulan sudah disebut amenorea. Gangguan ini tidak mengganggu fertilitas. Siklus haidnya ovulatoar dengan masa proliferasi lebih
panjang dari biasanya.
- Amenorea
Adalah keadaan dimana tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan
berturut-turut. Amenore dibagi atas dua: Amenorea primer, yaitu usia 18 tahun ke atas tidak dapat haid dan Amenorea sekunder yaitu penderita pernah mendapat haid dan kemudian tidak haid
lagi.
Sebab-sebab pada
amenorea primer dan skunder :
- Gangguan organik pusat
- Gangguan kejiwaan
syok emosional
psikosis
anoreksia nervosa
pseudosiesis
- Gangguan poros hipotalamus-hipofisis
sindrom amenorea-galaktorea
sindrom Stein-Leventhal
amenorea hipotalamik
4. Gangguan hipofisis
sindrom Sheehan dan
penyakit Simmonds
Tumor
5. Gangguan gonad
Kelainan kongenital
Menopause prematur
The intensive ovary
Penghentian fungsi ovarium
karena operasi,radiasi, radang dan sebagainya
Tumor sel-granulosa,
sel-teka, sel-hilus, adrenal, arenoblastoma
6. Gangguan glandula suprarenalis
Sindrom adrenogenital
Sindrom crushing
Penyakit Addison
7. Gangguan glandula tiroidea
Hipotiroidea, hipertiroidea, kretinisme
9. Gangguan pankreas
10. Gangguan uterus dan vagina
11. Penyakit-penyakit umum
Cara Penanggulangan Amenorea
1.
Tidak selalu memerlukan terapi
2.
Yang memerlukan terapi
adalah wanita-wanita muda yang mengeluh tentang
infertilitas
3.
Tindakan memperbaiki keadaan kesehatan, perbaikan gizi, kehidupan dalam
lingkungan yang sehat dan tenang.
4.
Pengurangan berat badan pada wanita obesitas
5.
Pemberian tiroid pada wanita dengan hipotiroid
6.
Pemberian kortikosteroid pada gangguan glandula suprarenalis
7.
Pemberian estrogen dan progesteron
Penyakit yang dapat
disertai amenorea adalah
Kelainan Kejiwaan,seperti:
a.
Psikosis
b.
Anoreksia nervosa
c.
Pseudosiesis
- Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid
a.
premenstruall tension (ketegangan prahaid)
Merupakan
keluhan-keluhan yang biasanya mulai satu minggu sampai beberapa hari sebelum
datangnya haid, dan menghilang sesudah haid datang, walaupun kadang kadang berlangsung terus sampai haid berhenti. Di sebabkan oleh ketidakseimbangan antara estrogen dan
progesteron dengan akibat retensi cairan dan natrium, penambahan berat badan,
dan kadang kadang edema.
b.
Mastodinia
Gejalanya adalah
rasa nyeri dan pembesaran mamma sebelum haid. Ini karena peningkatan relatif kadar estrogen.
Terapi biasanya
terdiri dari pemberian diuretikum, sedang pada mastalgia keras perlu diberikan
metiltestosteron 5 mg sehari secara sublingual. Bromokriptine dalam dosis kecil
dapat membantu pengurangan penderitaan.
c.
Mittelscherz (rasa nyeri pada ovulasi)
Merupakan nyeri antara haid yang terjadi kira-kira sekitar pertengahan siklus haid, pada saat
ovulasi. Lamanya mungkin beberapa jam, tetapi pada beberapa kasus sampai 2-3
hari
Diagnosis dibuat berdasarkan saat terjadinya peristiwa dan bahwa nyeri
tidak mengejang, tidak menjalar, dan tidak disertai mual atau muntah
d.
Dismenorae
Dismenorea atau
nyeri haid merupakan suatu gejala yang paling sering menyebabkan wanita-wanita
muda pergi konsultasi untuk pengobatan ke dokter
Dismenorea primer
Dijumpai tanpa
adanya kelainan pada alat genitalia yang nyata. Rasa nyeri timbul tidak lama
sebelumnya atau bersama-sama dengan permulaan haid dan berlangsung untuk
beberapa jam, walaupun pada beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari.
Penyebabnya:
1.
Faktor kejiwaan
2.
Faktor konstitusi, seperti anemia, penyakit menahun.
3.
Faktor obstruksi kanalis servikalis
4.
Faktor endokrin
5.
Kejang biasanya terjadi karena kontraksi usus yang berlebihan. Hormon estrogen
merangsang kontraktillitas uterus,
sedang hormon progesteron mencegah kontraktilitas. Prostaglandin F2 juga
menyebabkan kontraksi otot-otot polos yang dihasilkan dalam fase sekresi.
6.
Faktor alergi
Penanganan disminore:
1.
Penerangan dan nasehat
2.
Pemberian obat analgetik
3.
Terapi hormonal
4.
Terapi dengan obat nonsteroid antiprostaglandin
5.
Dilatasi kanalis servikalis
Pemeriksaan yang memerlukan
fasilitas khusus :
- Laparaskopi, untuk mengetahui hipoplasia uteri, aplasia uteri, disgenesis ovarium, tumor ovarium, ovarium polikistik
- Pemeriksaan kromatin seks untuk mengetahui apakah penderita secara genetik seorang wanita
- Pembuatan kariogram dengan pembiakan sel-sel guna mempelajari kromosom
- Pemeriksaan kadar hormon (T3, T4, FSH, LH, estrogen, prolaktin, 17-ketosteroid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar