Hormon
Replecement Therapy ( Terapi Penggantian Hormon )
Terapi penggantian hormon HRT disebut sebagai
digunakan untuk meredakan gejala menopause, terutama hot flashes. Seorang
wanita biasanya membutuhkan terapi hormon estrogen dan progestin baik.
Perempuan yang telah menjalani histerektomi dapat mengambil estrogen saja.
Estrogen mengurangi hot flashes dan mencegah osteoporosis, namun estrogen dapat
meningkatkan risiko kanker serviks. Ditambahkan progestin pada wanita dengan
rahim untuk mencegah hal ini.
Banyak penelitian telah melihat hubungan
antara terapi hormon dan kanker payudara. Bukti terbaik untuk manfaat dan
risiko penggantian terapi hormon berasal dari Women's Health Initiative (WHI),
sebuah studi besar Melibatkan lebih dari 16,000 wanita sehat. Hasil diterbitkan
pada bulan Juli 2002 menunjukkan risiko HRT dalam kombinasi dengan estrogen
plus progestin lebih besar daripada manfaat. Ini mencakup peningkatan risiko
kanker payudara, penyakit jantung, stroke dan pembekuan darah.
Institut Kesehatan Nasional menyimpulkan bahwa
penggunaan jangka panjang terapi hormon kombinasi dapat menyebabkan risiko
serius jauh lebih dari keuntungannya. Saat ini, 6 juta US wanita menggunakan
kombinasi hormon untuk mengurangi gejala menopause.
Tidak hanya meningkat gabungan HRT risiko
kanker payudara, tapi juga meningkatkan kemungkinan kanker akan ditemukan dalam
tahap yang lebih maju. Hal ini disebabkan oleh efek mengurangi efektivitas
mamografi.
Jika seorang wanita tidak lagi memiliki rahim,
estrogen saja dapat diberikan untuk mengatasi gejala menopause. ini mungkin
tidak meningkatkan risiko kanker payudara, pada bulan Maret 2004 dari studi WHI
menyimpulkan bahwa mereka yang memakai estrogen hanya memiliki peningkatan
risiko kanker payudara atau jantung penyakit, tapi estrogen tidak meningkatkan
risiko stroke.
Tujuan
pemberian HRT :
1. Untuk mendapatkan hormon yang hilang saat menopause.
2. Dapat mengurangi , mengatasi keluhan yang
menyertai menaupase seperti kelughan
psikologis, somatik , dan keluhan vasomotorik.
3. Untuk mempertahankan serta meningkatkan
kualitas dan kuantitas hidup wanita Lansia.
4. Pencegahan gejala yang mengakibatkan
osteoporosis , penyakit jantung koroner, dan perdarahan otak .
Efek Samping Umum HRT
Mual,sakit
kepala,perdarahan,depresi,perubahan emosi,nyeri tekanan pada payudara,perut
kembung,menstruasi yang berkepanjangan,kegagalan untuk mengurangi
gejala-gejala.
Efek samping HRT
(estrogen) adalah kanker payudara,kanker endometrium,tromboplebitis,perdarahan
bercak.
Adapun
wanita wanita yang dierekomendasikan untuk di beri HRT adalah:
1.
Semua
wanita klimaterik,tanpa kecuali yang ingin menggunakan HRT untuk pencegahan
(meskipun tanpa keluhan)
2.
Semua
wanita yang memiliki resiko penyakit kardiovaskuler dan osteoporosis.
3.
Semua
wanita dengan keluhan klimaterik.
Klimakterium
adalah masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi berakhir
pada masa senium dan terjadi pada wanita umur 40-65 tahun. Masa ini ditandai
dengan berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif.(Sarwono, 1999)
Masa
klimakterium :
Pra menopause adalah waktu 4-5 tahun sebelum menopause. Menopause adalah henti haid seorang wanita. Pasca menopause kurun waktu 3-5 tahun setelah menopause. (Hanifa,1999)
Pra menopause adalah waktu 4-5 tahun sebelum menopause. Menopause adalah henti haid seorang wanita. Pasca menopause kurun waktu 3-5 tahun setelah menopause. (Hanifa,1999)
Fase klimakterium berlangsung bertahap sebagai berikut :
a.
Sebelum menopouse
Masa sebelum
berlangsungnya saat menopouse, yaitu fungsi reproduksinya mulai menurun, sampai
timbulnya keluhan atau tanda-tanda menopouse.
b.
Saat menopouse
Periode dengan keluhan memuncak, rentangan 1-2 tahun sebelum
dan 1-tahun sesudah menopouse. Masa wanita mengalami akhir dari datangnya haid
sampai berhenti sama sekali. Pada masa ini menopouse masih berlangsung.
c.
Setelah menopouse
Masa setelah perimenopouse sampai munculnya
perubahan-perubahan patologic secara permanen disertai dengan kondisi
memburuknya kondisi badan pada usia lanjut (Senilitas).
Gejala-Gejala Klimakterium
Menurut Kartini
Kartono, 2007 klimakterium didahului satu fase pendahuluan atau pramenopause,
dengan tanda-tanda antara lain :
·
Menstruasi menjadi tidak lancar
dan tidak teratur. Biasanya datang dengan interval waktu yang lebih lambat atau
lebih sedikit.
·
Kotoran haid yang keluar banyak sekali ataupun sangat sedikit.
·
Muncul gangguan-gangguan vasomotoris berupa penyempitan atau pelebaran
pada pembuluh-pembuluh darah.
·
Merasa pusing-pusing saja,
disertai sakit kepala terus menerus.
·
Berkeringat banyak.
·
Neuralgia, dan gangguan saraf lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar