Sabtu, 11 Januari 2014

Terapi Pengganti Hormon



Hormon Replecement Therapy ( Terapi Penggantian Hormon )
Terapi penggantian hormon HRT disebut sebagai digunakan untuk meredakan gejala menopause, terutama hot flashes. Seorang wanita biasanya membutuhkan terapi hormon estrogen dan progestin baik. Perempuan yang telah menjalani histerektomi dapat mengambil estrogen saja. Estrogen mengurangi hot flashes dan mencegah osteoporosis, namun estrogen dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Ditambahkan progestin pada wanita dengan rahim untuk mencegah hal ini.
Banyak penelitian telah melihat hubungan antara terapi hormon dan kanker payudara. Bukti terbaik untuk manfaat dan risiko penggantian terapi hormon berasal dari Women's Health Initiative (WHI), sebuah studi besar Melibatkan lebih dari 16,000 wanita sehat. Hasil diterbitkan pada bulan Juli 2002 menunjukkan risiko HRT dalam kombinasi dengan estrogen plus progestin lebih besar daripada manfaat. Ini mencakup peningkatan risiko kanker payudara, penyakit jantung, stroke dan pembekuan darah.
Institut Kesehatan Nasional menyimpulkan bahwa penggunaan jangka panjang terapi hormon kombinasi dapat menyebabkan risiko serius jauh lebih dari keuntungannya. Saat ini, 6 juta US wanita menggunakan kombinasi hormon untuk mengurangi gejala menopause.
Tidak hanya meningkat gabungan HRT risiko kanker payudara, tapi juga meningkatkan kemungkinan kanker akan ditemukan dalam tahap yang lebih maju. Hal ini disebabkan oleh efek mengurangi efektivitas mamografi.
Jika seorang wanita tidak lagi memiliki rahim, estrogen saja dapat diberikan untuk mengatasi gejala menopause. ini mungkin tidak meningkatkan risiko kanker payudara, pada bulan Maret 2004 dari studi WHI menyimpulkan bahwa mereka yang memakai estrogen hanya memiliki peningkatan risiko kanker payudara atau jantung penyakit, tapi estrogen tidak meningkatkan risiko stroke.
Tujuan pemberian HRT :
1.      Untuk mendapatkan hormon  yang hilang saat menopause.
2.      Dapat mengurangi , mengatasi keluhan yang menyertai menaupase  seperti kelughan psikologis, somatik , dan keluhan vasomotorik.
3.      Untuk mempertahankan serta meningkatkan kualitas dan kuantitas hidup wanita Lansia.
4.      Pencegahan gejala yang mengakibatkan osteoporosis , penyakit jantung koroner, dan perdarahan otak .

Efek Samping Umum HRT
Mual,sakit kepala,perdarahan,depresi,perubahan emosi,nyeri tekanan pada payudara,perut kembung,menstruasi yang berkepanjangan,kegagalan untuk mengurangi gejala-gejala.
Efek samping HRT (estrogen) adalah kanker payudara,kanker endometrium,tromboplebitis,perdarahan bercak.
Adapun wanita wanita yang dierekomendasikan untuk di beri HRT adalah:
1.         Semua wanita klimaterik,tanpa kecuali yang ingin menggunakan HRT untuk pencegahan (meskipun tanpa keluhan)
2.         Semua wanita yang memiliki resiko penyakit kardiovaskuler dan osteoporosis.
3.         Semua wanita dengan keluhan klimaterik.
Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi berakhir pada masa senium dan terjadi pada wanita umur 40-65 tahun. Masa ini ditandai dengan berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif.(Sarwono, 1999)
Masa klimakterium :
Pra menopause adalah waktu 4-5 tahun sebelum menopause. Menopause adalah henti haid seorang wanita. Pasca menopause kurun waktu 3-5 tahun setelah menopause. (Hanifa,1999)
Fase klimakterium berlangsung bertahap sebagai berikut :
a.         Sebelum menopouse
Masa sebelum berlangsungnya saat menopouse, yaitu fungsi reproduksinya mulai menurun, sampai timbulnya keluhan atau tanda-tanda menopouse.
b.       Saat menopouse
Periode dengan keluhan memuncak, rentangan 1-2 tahun sebelum dan 1-tahun sesudah menopouse. Masa wanita mengalami akhir dari datangnya haid sampai berhenti sama sekali. Pada masa ini menopouse masih berlangsung.
c.       Setelah menopouse
Masa setelah perimenopouse sampai munculnya perubahan-perubahan patologic secara permanen disertai dengan kondisi memburuknya kondisi badan pada usia lanjut (Senilitas).
Gejala-Gejala Klimakterium
Menurut Kartini Kartono, 2007 klimakterium didahului satu fase pendahuluan atau pramenopause, dengan tanda-tanda antara lain :
·          Menstruasi menjadi tidak lancar dan tidak teratur. Biasanya datang dengan interval waktu yang lebih lambat atau lebih sedikit.
·         Kotoran haid yang keluar banyak sekali ataupun sangat sedikit.
·         Muncul gangguan-gangguan vasomotoris berupa penyempitan atau pelebaran pada pembuluh-pembuluh darah.
·          Merasa pusing-pusing saja, disertai sakit kepala terus menerus.
·         Berkeringat banyak.
·         Neuralgia, dan gangguan saraf lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar