Jumat, 14 Oktober 2016

DIA - Anji



Di suatu hari tanpa sengaja kita bertemu
Aku yang pernah terluka, kembali mengenal cinta
Hati ini kembali temukan senyum yang hilang
Semua itu karena dia
Oh Tuhan, ku cinta dia
Ku sayang dia, rindu dia, inginkan dia
Utuhkanlah rasa cinta di hatiku
Hanya padanya, untuk dia
 

Jauh waktu berjalan kita lalui bersama
Betapa di setiap hari, ku jatuh cinta padanya
Dicintai oleh dia ku merasa sempurna
Ssemua itu karena dia

Oh Tuhan, ku cinta dia
Ku sayang dia, rindu dia, inginkan dia
Utuhkanlah rasa cinta di hatiku
Hanya padanya, untuk dia
 

Oh Tuhan ku cinta dia
Ku sayang dia, rindu dia
Inginkan dia
Utuhkanlah rasa cinta di hatiku
Hanya padanya, untuk dia
Hanya padanya, untuk dia

Sabtu, 11 Januari 2014

Terapi Pengganti Hormon



Hormon Replecement Therapy ( Terapi Penggantian Hormon )
Terapi penggantian hormon HRT disebut sebagai digunakan untuk meredakan gejala menopause, terutama hot flashes. Seorang wanita biasanya membutuhkan terapi hormon estrogen dan progestin baik. Perempuan yang telah menjalani histerektomi dapat mengambil estrogen saja. Estrogen mengurangi hot flashes dan mencegah osteoporosis, namun estrogen dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Ditambahkan progestin pada wanita dengan rahim untuk mencegah hal ini.
Banyak penelitian telah melihat hubungan antara terapi hormon dan kanker payudara. Bukti terbaik untuk manfaat dan risiko penggantian terapi hormon berasal dari Women's Health Initiative (WHI), sebuah studi besar Melibatkan lebih dari 16,000 wanita sehat. Hasil diterbitkan pada bulan Juli 2002 menunjukkan risiko HRT dalam kombinasi dengan estrogen plus progestin lebih besar daripada manfaat. Ini mencakup peningkatan risiko kanker payudara, penyakit jantung, stroke dan pembekuan darah.
Institut Kesehatan Nasional menyimpulkan bahwa penggunaan jangka panjang terapi hormon kombinasi dapat menyebabkan risiko serius jauh lebih dari keuntungannya. Saat ini, 6 juta US wanita menggunakan kombinasi hormon untuk mengurangi gejala menopause.
Tidak hanya meningkat gabungan HRT risiko kanker payudara, tapi juga meningkatkan kemungkinan kanker akan ditemukan dalam tahap yang lebih maju. Hal ini disebabkan oleh efek mengurangi efektivitas mamografi.
Jika seorang wanita tidak lagi memiliki rahim, estrogen saja dapat diberikan untuk mengatasi gejala menopause. ini mungkin tidak meningkatkan risiko kanker payudara, pada bulan Maret 2004 dari studi WHI menyimpulkan bahwa mereka yang memakai estrogen hanya memiliki peningkatan risiko kanker payudara atau jantung penyakit, tapi estrogen tidak meningkatkan risiko stroke.
Tujuan pemberian HRT :
1.      Untuk mendapatkan hormon  yang hilang saat menopause.
2.      Dapat mengurangi , mengatasi keluhan yang menyertai menaupase  seperti kelughan psikologis, somatik , dan keluhan vasomotorik.
3.      Untuk mempertahankan serta meningkatkan kualitas dan kuantitas hidup wanita Lansia.
4.      Pencegahan gejala yang mengakibatkan osteoporosis , penyakit jantung koroner, dan perdarahan otak .

Efek Samping Umum HRT
Mual,sakit kepala,perdarahan,depresi,perubahan emosi,nyeri tekanan pada payudara,perut kembung,menstruasi yang berkepanjangan,kegagalan untuk mengurangi gejala-gejala.
Efek samping HRT (estrogen) adalah kanker payudara,kanker endometrium,tromboplebitis,perdarahan bercak.
Adapun wanita wanita yang dierekomendasikan untuk di beri HRT adalah:
1.         Semua wanita klimaterik,tanpa kecuali yang ingin menggunakan HRT untuk pencegahan (meskipun tanpa keluhan)
2.         Semua wanita yang memiliki resiko penyakit kardiovaskuler dan osteoporosis.
3.         Semua wanita dengan keluhan klimaterik.
Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi berakhir pada masa senium dan terjadi pada wanita umur 40-65 tahun. Masa ini ditandai dengan berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif.(Sarwono, 1999)
Masa klimakterium :
Pra menopause adalah waktu 4-5 tahun sebelum menopause. Menopause adalah henti haid seorang wanita. Pasca menopause kurun waktu 3-5 tahun setelah menopause. (Hanifa,1999)
Fase klimakterium berlangsung bertahap sebagai berikut :
a.         Sebelum menopouse
Masa sebelum berlangsungnya saat menopouse, yaitu fungsi reproduksinya mulai menurun, sampai timbulnya keluhan atau tanda-tanda menopouse.
b.       Saat menopouse
Periode dengan keluhan memuncak, rentangan 1-2 tahun sebelum dan 1-tahun sesudah menopouse. Masa wanita mengalami akhir dari datangnya haid sampai berhenti sama sekali. Pada masa ini menopouse masih berlangsung.
c.       Setelah menopouse
Masa setelah perimenopouse sampai munculnya perubahan-perubahan patologic secara permanen disertai dengan kondisi memburuknya kondisi badan pada usia lanjut (Senilitas).
Gejala-Gejala Klimakterium
Menurut Kartini Kartono, 2007 klimakterium didahului satu fase pendahuluan atau pramenopause, dengan tanda-tanda antara lain :
·          Menstruasi menjadi tidak lancar dan tidak teratur. Biasanya datang dengan interval waktu yang lebih lambat atau lebih sedikit.
·         Kotoran haid yang keluar banyak sekali ataupun sangat sedikit.
·         Muncul gangguan-gangguan vasomotoris berupa penyempitan atau pelebaran pada pembuluh-pembuluh darah.
·          Merasa pusing-pusing saja, disertai sakit kepala terus menerus.
·         Berkeringat banyak.
·         Neuralgia, dan gangguan saraf lain.

Aborsi



ABORSI
Aborsi merupakan upaya penghentian kehamilan ketika janin belum dapat hidup di luar kandungan. Usia kehamilan umumnya ditentukan maksimal 20 minggu untuk bisa diambil tindakan aborsi.
Aborsi  hanya dapat dilakukan sebelum kehamilan 6 minggu. Tindakan harus diambil atas izin ibu hamil maupun suaminya. Tidak boleh sembarangan, aborsi harus dilaukan oleh tenaga yang kompeten dan di fasilitas kesehatan yang telah ditentukan.

Unwanted Pregnancy



Unwanted Pregnancy (Kehamilan yang Tidak Diinginkan)
Jumlah kehamilan yang tidak diinginkan bukan kasus yang sedikit. Tak cuma remaja yang mengalaminya karena kurangnya pengetahuan tentang reproduksi, ibu-ibu pun banyak yang mengalami kehamilan yang tidak diinginkan.
Data Survei Demografi dan Kependudukan Indonesia (SDKI) mencatat tahun 2007 terdapat 9,1 persen kehamilan yang tidak diinginkan atau terjadi pada hampir sekitar 9 juta perempuan.

Pelvic Inflamation Deseas



Pelvic Inflamation Desease (Penyakit Radang Panggul)

            DEFINISI
Penyakit Radang Panggul (Salpingitis, PID, Pelvic Inflammatory Disease) adalah suatu peradangan pada tuba falopii (saluran menghubungkan indung telur dengan rahim), ovarium maupun miometrium secara perkontiniutatum maupun secara hematogen ataupun sebagai akibat hubungan seksual.

Keluarga Berencana



 METODE KELUARGA  BERENCANA  SEDERHANA
Metode ini dapat  dilakukan dengan kondom  dan KB pria. Berikut  jenis metode keluarga berencana sederhana:
a.       Spermisida
Tujuan penggunaan spermisida ini untuk membunuh sebagian  besar  spermatozoa sebelum dapat masuk  melalui mulut rahimsehingga tidak cukup jumlah dan kemampuan untuk  dapat 

Patologi Haid



PATOLOGI HAID
Gangguan haid dan siklusnya digolongkan dalam :
1.      Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan :
a.      Hipermenorea atau menoragia
Adalah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal, yaitu lebih dari 8 hari. Disebabkan  kelainan kondisi uterus, seperti: mioma, polip endometrium, gangguan pelepasan endometrium pada waktu haid.
    1. Hipomenorea
Adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari normal, yaitu kurang dari 3 hari. Gangguan ini biasanya terletak pada kostitusi penderita, pada uterus, pada gangguan endokrin, dan lainnya. Dan gangguan ini tidak mengganggu fertilitas.